Sunday, February 16, 2014

You're Not Alone

Ingin membagi sebuah catatan, nostalgia saya ingat perjuangn di DS, PMB tahun lalu, hingga DP2Q 2 Mata' XIX kemarin :) . Semoga menambah semangat kita di tengah2 hirup pikuk agenda dakwah saat ini..
Bismillaahirrahmaanirrahiim.. 

Dalam lingkaran itu, bersama mereka yang tiada habisnya berpanjang kata, tiada habisnya mengurai tawa, tiba-tiba seorang saudara meneteskan air mata.. “Teh, sebenernya saya sedih.. Saya cape, bingung, yang lain ga tau pada kemana. kenapa harus kita lagi kita lagi, padahal pengurus dkm itu sebenernya kan banyak ya teh? Saya teh suka sebel kalo diajakin rapat bilangnya banyak tugas, besok mau ulangan, emgnya kita engga teh?! Saya harus gimana dong teh?”

Sahabat, mungkin pernah dicurhatin seperti itu oleh menteenya atau oleh adik tingkatnya. Yaaa, saya teringat curhatan adik-adik mentee dan adik-adik tingkat ketika DP2Q 2 lalu, yang kurang lbih intinya sama kaya diatas. Dan mungkin perasaan itu juga pernah menghinggapi kita.. Yap. Apalagi di tengah pergulatan event dakwah saat ini, pada ujung perjuangan mungkin kita akan menjadi rentan merasakan perasaan ini..

Yaa adalah sebuah kewajaran ketika kita merasa “sendiri” di jalan ini. Karena memang begitulah karakteristiknya, jalannya panjang terjal berliku, dan peminatnya sedikit. Tapi yang perlu kita ingat bersama adalah bagaimana kita bersikap terhadap kesendirian tersebut.
Sahabat, kadang-kadang tanpa sadar kita sudah berharap pada teman kita yang lainnya. Padahal dalam setiap sholat, kita selalu membaca ‘ iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’in ’.Karena ketika kita berharap pada makhluk yang akan kita dapatkan adalah kekecewaan.Pengobat hati ketika kita merasa sendiri adalah dengan bersabar kepada-Nya. Sabar dari berpalingnya manusia dari jalan dakwah ini (QS. 71:5-7, 16:127), sabar atas gangguan manusia (QS.73:10),dan sabar terhadap panjangnya jalan dakwah ini (QS.2:214). 

Dan sebenar-benarnya kita ga “sendirian” kok. Ada sebuah puisi dari bukunya Ust. Salim A. Fillah yang menggambarkan hal tsb:

DUA MATA, DUA TANGAN
ada kalanya kita seperti dua mata
tak pernah berjumpa
tapi selalu sejiwa

kita menatap ke arah yang sama
walau tak berjumpa
mengagumi pemandangan indah
dan berucap subhanallah

kita bergerak bersama
walau tak berjumpa
mencari pandangan yang dihalalkan
menghindar dari yang diharamkan
dan berucap astaghfirullah

kita menangis bersama
walau tak berjumpa
dalam kecewa, sedih, ataupun gembira
duka dan bahagia
dan tetap berucap Alhamdulillah

kita terpejam bersama
walau tak berjumpa
memberi damai dan rehat
sambil berucap laa haula wa laa quwwata illa billaah..

tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan
berjumpa dalam sedekap shalat
berjama’ah menghadap Allah

tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan
berjumpa dalam membersihkan
segala kotor dan noda dari badan..
(Salim A. Fillah) 

Adakalanya kita terpisah, tapi sebenarnya kita saling mendukung satu sama lain, tentunya dengan cara kita masing-masing.

Sebuah penyemangat hati pelurus niat di ujung pagi..  
17 Juni 2013 pkl. 5.30

#KitaQuwwat

0 comments:

Post a Comment